Jumat, 10 Juni 2022

Nilai dan Rata-rata

 Suatu populasi genetik menghasilkan ukuran-ukuran kuantitatif yang dikenal sebagai nilai fenotipe. Nilai yang diamati ketika pengukuran dilakukan terhadap suatu individu adalah nilai fenotipe dari individu itu. Seluruh nilai amatan dari nilai fenotipe individu ini menjadi dasar untuk menentukan nilai fenotipe populasi. 

Agar sifat genetik suatu populasi dapat dianalisis, maka nilai fenotipe (P) perlu dipisahkan atas komponen-komponen pengaruh genotipe (G) dan lingkungan (E). Bila kondisi lingkungan tetap dari suatu lingkungan ke lingkungan lainnya, maka simpangan lingkungan sama dengan nol, sehingga nilai fenotipe sama dengan nilai genotipe, asalkan genotipe-genotipe merupakan galur murni.

Pada sifat kualitatif, sifat genetik suatu populasi ditentukan oleh frekuensi alel dan frekuensi genotipe. Di pihak lain, pada sifat kuantitatif, selain frekuensi alel dan genotipe, sifat genetik populasi juga ditentukan oleh nilai masing-masing individu. Bagaimanakah menentukan nilai individu dan nilai tengah populasi berdasarkan frekuensi genotipe dan nilai genotipe? Bagaimanakah menghitung pengaruh rata-rata (average effect), pengaruh rata-rata gen, dan pengaruh rata-rata subtitusi gen? Bagaimanakah menentukan nilai pemuliaan (breeding value), nilai pemuliaan rata-rata, simpangan dominan, simpangan dominan rata-rata, simpangan interaksi gen (epistasis), dan nilai genotipe? Simak materi kuliahnya pada link: Nilai dan rata-rata.

Kamis, 09 Juni 2022

Pengantar Genetika Populasi

 Pengetahuan genetika populasi terkait erat dengan pemahaman mengenai genetika kuantitatif, khususnya dalam Pemuliaan Tanaman. Populasi genetik bukanlah populasi individu melainkan populasi alel atau populasi gen, yang dicirikan oleh frekuensi alel dan frekuensi genotipe dalam populasi. Oleh sebab itu, genetika populasi membahas mengenai perilaku frekuensi alel dan genotipe dari suatu generasi ke generasi. Perilaku ini mendasari Hukum Hardy-Weinberg yang berbunyi: "Dalam suatu populasi kawin acak berukuran besar dimana tidak terjadi seleksi, mutasi dan migrasi, maka frekuensi alel dan frekuensi genotipe akan tetap stabil dari generasi ke generasi”. Kestabilan ini lebih dikenal sebagai Kesetimbangan Hardy-Weinberg.

Syarat agar suatu populasi selalu berada dalam kesetimbangan Hardy-Weinberg adalah: 

• populasi berukuran besar (sehingga tidak terjadi sampling variation ---> random genetic drift akibat populasi berukuran kecil) 

random mating (perkawinan secara acak, bukan kawin berpilih (assortative mating) atau kawin tak berpilih (disassortative mating

• tidak ada seleksi 

• tidak ada migrasi 

• tidak ada mutasi (termasuk meiosis tak-normal)

Bila syarat terjadinya kesetimbangan HW tidak terpenuhi, maka sebenarnya telah terjadi perubahan frekuensi gen yang menyebabkan ketaksetimbangan itu. Kesetimbangan HW tercapai kembali setelah satu kali random mating dan faktor-faktor perubah frekuensi gen tidak bekerja pada populasi. 

Bagaimanakah menganalisis populasi setimbang Hardy-Weinberg, faktor-faktor penyebab perubahan frekuensi gen dan kesetimbangan baru Hardy-Weinberg setelah perubahan frekuensi gen? Simak pada bahan kuliah berikut ini: Pengantar Genetika Populasi.

Nilai dan Rata-rata

 Suatu populasi genetik menghasilkan ukuran-ukuran kuantitatif yang dikenal sebagai nilai fenotipe. Nilai yang diamati ketika pengukuran dil...